BacaJuga: 6 Merk Cream Pemutih Wajah Paling Ampuh. 3. Krim pemutih Wajah Nuface. Kulit wajah yang mengalami perubahan pigmen akibat kotoran atau tersumbatnya pori-pori, dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kusam dan kering. Terlebih lagi apabila terdapat noda hitam yang disebabkan oleh jerawat. Penggunaan krim ini memang sangat direkomendasikan.
5 Nuvace. Nuface merupakan cream pemutih wajah paling ampuh di apotik yang digunakan khusus malam hari dengan kualitas terbaik. Memang di awal pemakaian, kulit akan mengelupas terlebih dahulu. Namun kamu tidak perlu khawatir, karena ini bagian dari proses pembentukan sel baru.
Pemutihkulit tubuh jual produk kosmetik dan kecantikan. Pemutih tubuh, lotion, cream dll, produk pemutih tubuh terlaris dan terbaik yang efektif memutihkan tubuh dengan relatif singkat, dan di jamin a hundred% authentic. Cara alami memutihkan dan mencerahkan kulit wajah. Suplemen pemutih dan pencerah kulit wajah glow enhanz.
Mengandung5% hydroquinone dan berfungsi sebagai zat aktif dalam proses memutihkan kulit wajah. Penggunaan krim pemutih ini tidak berbahaya jika digunakan berdasarkan anjuran dokter dan menggunakan batas wajar. Pada awal penggunaan kemungkinan kulit akan mengalami pengelupasan dan menjadi kering.
Adabanyak sekali produk kosmetik yang diklaim dapat memutihkan wajah dan dijual di berbagai toko kosmetika serta apotik. Beberapa krim pemutih wajah yang aman di apotik ini yaitu: 1. Retin-A Tretinoin Cream 0.05%. Krim pemutih wajah yang aman di apotik ini khusus dibuat untuk mengatasi jerawat, membantu proses regenerasi kulit, mengurangi komedo dan juga mengatasi masalah kulit berminyak dan membuat Anda tampak awet muda.
D1oM. 6 Salep Paling Ampuh untuk Hilangkan JerawatTidak hanya mengganggu penampilan, jerawat kadang juga menimbulkan rasa sakit. Mengoleskan salep khusus bisa jadi solusi terbaik buat Anda agar wajah bebas jerawat. Dari sekian banyak salep jerawat yang ada di pasaran, mana yang paling ampuh? Rekomendasi salep jerawat di apotek Salep merupakan obat luar yang cara pakainya langsung dioleskan ke kulit. Salep jerawat ada yang dijual bebas dan ada pula yang diresepkan dokter. Obat tertentu harus disertai resep dokter karena biasanya zat obatnya lebih kuat atau berdosis lebih tinggi. Memilih salep jerawat menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, salah memilih salep bisa tidak cocok untuk mengobati jenis jerawat. Sementara jika pilihan Anda tepat, jerawat dapat teratasi dengan cepat dan minim efek samping. Nah, jenis seperti apa yang terbaik? 1. Salep benzoil peroksida Salep jerawat yang mengandung benzoil peroksida dapat Anda temukan di apotek, dengan atau tanpa resep dokter. Salep benzoil peroksida dari resep dokter biasanya mengandung dosis yang lebih kuat. Benzoil peroksida bekerja membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegah sel kulit mati untuk menyumbat pori-pori. Benzoyl peroxide juga dapat mengurangi produksi minyak di kulit dan menjaga pori-pori tetap terbuka. Benzoil peroksida terkenal ampuh dan efektif menghilangkan jerawat taraf ringan hingga sedang. Salep ini bisa dipakai sendiri, tapi juga dapat diresepkan bersama dengan obat penghilang jerawat lain, seperti clindamycin, eritromisin, dan adapalene. Jika Anda menggunakan salep dari dokter, jangan menambah dosisnya lebih dari yang diarahkan. Hal ini malah dapat membuat jerawat susah sembuh, bahkan meningkatkan risiko efek samping seperti kulit kering dan mengelupas. Pengobatan jerawat dengan benzoil peroksida butuh waktu sekitar 8 – 10 minggu. Jangan lupa untuk gunakan tabir surya setelahnya, terutama saat akan ke luar rumah. Penggunaan benzoil peroksida meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV. Pada minggu awal pemakaian, mungkin akan banyak jerawat baru yang muncul. Namun, jangan khawatir karena ini reaksi normal yang disebut purging. Seiring waktu, bintil-bintil jerawat akan berkurang dan hilang total. Meski begitu, jika setelah lebih dari 12 minggu jerawat tidak kunjung sembuh, segeralah temui dokter. Ragam Perawatan Kulit yang Justru Bikin Muka Berjerawat 2. Salep retinoid Salep jerawat dengan kandungan retinoid mengandung vitamin A yang biasanya digunakan untuk mengobati kondisi komedo baik blackhead maupun whitehead dan jerawat taraf ringan hingga sedang. Retinoid bekerja mengangkat sel kulit mati sekaligus merangsang pertumbuhan sel kulit baru, mengurangi produksi minyak sebum di wajah, dan membuka pori-pori yang tersumbat. Retinoid termasuk obat jerawat yang wajib ditebus dengan resep dokter. Takaran dosis dan penggunaanya juga harus mengikuti arahan dokter. Retinoid memiliki beberapa turunan yakni tretinoin, adapalene, dan tazarotene dengan dosis yang berbeda-beda. Salep yang mengandung adapalene diklaim lebih efektif menghilangkan jerawat dibanding tretinoin. Namun, beri tahu dokter dulu jika Anda saat ini sedang menggunakan produk skincare atau obat jerawat lain yang mengandung benzoyl peroxide. Tretinoin dan tazarotene tidak boleh dipakai bersamaan dengan benzoil peroksida, tapi adapalene bisa. Salep retinoid dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari. Namun dibanding turunan retinoid lainnya, efek samping adapalene tergolong lebih ringan sementara tazarotene bisa lebih parah. Untuk meminimalisasi risiko terbakar matahari sunburn selama pemakaian retinoid, selalu oleskan tabir surya setiap kali akan ke luar rumah. Kenakan pakaian yang melindungi kulit serta topi berpinggiran lebar dan kacamata hitam. Jauhi sinar matahari langsung dengan sering-sering berteduh ketika situasi mengharuskan Anda beraktivitas di luar ruangan. 3. Salep antibiotik Salep antibiotik bekerja menghambat pertumbuhan dan mematikan bakteri P. acnes yang menyebabkan jerawat. Jenisnya beragam, tapi yang paling sering diresepkan dokter untuk mengobati jerawat yaitu clindamycin dan erythromycin. Walaupun memiliki efek samping membuat kulit menjadi kuning, salep antibiotik tetracycline juga bisa diresepkan. Pengobatan jerawat menggunakan salep antibiotik akan bekerja lebih baik jika dikombinasikan dengan obat jerawat lain. Pasalnya, antibiotik topikal bekerja lebih lambat untuk mengobati jerawat dibanding salep jerawat lainnya. Salep antibiotik paling sering dikombinasikan dengan benzoil perosida atau retinoid untuk menghilangkan jerawat. Namun untuk kasus tertentu, terutama jerawat yang disebabkan gangguan hormon, spironolactone atau pil KB pun dapat diresepkan. Pengobatan jerawat dengan antibiotik topikal biasanya hanya berlangsung 6 – 8 minggu. Hentikan pemakaian bila sudah waktunya untuk mencegah risiko bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Perhatikan juga risiko efek samping dari pemakaian salep antibiotik yang berupa iritasi kulit, seperti kulit kemerahan dan mengelupas, serta rasa panas seperti terbakar. Minimalkan risiko ini dengan mengoleskan tabir surya setiap akan ke luar rumah. 4. Asam salisilat Asam salisilat membantu meluruhkan sel kulit mati sehingga menjaga pori-pori tetap bersih dan mengurangi reaksi peradangan. Asam salisilat juga efektif untuk menghilangkan komedo, mengurangi minyak pada wajah, dan pembengkakan akibat jerawat. Anda bisa membeli salep jerawat yang mengandung asam salisilat dengan kisaran dosis mulai dari 0,5 – 2% di apotek tanpa resep dokter. Namun, untuk kasus jerawat yang lebih parah, Anda membutuhkan resep dokter dengan dosis lebih tinggi. Salep asam salisilat jarang menimbulkan efek samping yang mengkhawatirkan. Namun, jika Anda mengalami efek samping di bawah ini setelah menggunakan asam salisilat, sebaiknya kunjungi dokter. Kulit kering Kulit terkelupas Kulit terasa panas seperti terbakar Iritasi kemerahan dan gatal Oleskan salep hanya pada pada daerah yang berjerawat sesuai dengan anjuran dokter. 5. Salep asam hidroksi alfa AHA Kandungan salep jerawat ampuh lain yakni asam hidroksi alfa atau Alpha-hydroxy acids AHA. AHA bekerja mengobati jerawat dengan membuka pori-pori yang tersumbat oleh kombinasi sel kulit mati, minyak sebum, dan bakteri. AHA juga selanjutnya dapat membantu mengecilkan pori-pori agar kulit tidak lagi mudah berjerawat ke depannya. Senyawa AHA itu sendiri sebetulnya terbagi lagi menjadi tujuh turunan, yaitu citric acid, glycolic acid, hydroxycaproic acid, hydroxycaprylic acid, lactic acid, malic acid, dan tartaric acid. Dari ketujuh jenis AHA di atas, glycolic acid dan lactic acid merupakan kandungan yang paling menjanjikan untuk mengobati jerawat dan lebih sedikit menyebabkan iritasi dibanding AHA lainnya. Efek obat biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 bulan sampai terlihat hasil paling optimalnya. Pemakaian salep jerawat yang mengandung AHA harus konsisten. Sebab jika tidak, proses pengobatan bisa menjadi lebih lama. 6. Asam azelat Sifat antimikroba dan antiradang dari salep asam azelat dilaporkan efektif untuk mengobati jerawat sekaligus mencegahnya datang kembali. Salep asam azelat juga bermanfaat untuk membersihkan pori-pori, meminimalkan risiko terbentuknya luka bekas jerawat, dan menyamarkan noda bekas jerawat. Namun, salep ini sebetulnya jarang menjadi rekomendasi pertama dokter kulit karena cara kerja asam azaleat cenderung agak lama untuk menghilangkan jerawat. Untuk mempercepat efek salep ini, biasanya dokter akan meresepkannya bersama dengan obat jerawat yang lain. Ikuti dosis dan petunjuk yang diberikan dokter Anda saat menggunakan obat ini. Salep asam azelat dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti kulit terbakar, kering, dan terkelupas. Efek samping lain yang jarang terjadi yakni iritasi, pembekakan, kesemutan, demam, dan sulit bernapas. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tak biasa selama dan setelah menggunakan salep ini. Amankah salep jerawat digunakan ibu hamil dan menyusui? Pengobatan jerawat pada ibu hamil berbeda karena banyak obat-obatan yang berisiko terhadap kandungan, atau belum diuji benar apakah aman atau tidak untuk wanita hamil. Di antara semua yang sudah disebut di atas, salep jerawat AHA dipastikan dapat digunakan pada ibu hamil. Namun sebelum membeli salep jerawat di apotek, sebaiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit.
Pengobatan dermatitis atopik tergantung pada usia dan tingkat keparahan. Berikut jenis-jenis obat yang bisa Anda atopik adalah penyakit peradangan pada kulit yang kronis, ditandai dengan kulit kering dan gatal terus-menerus. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak, tapi bisa juga menyerang orang dermatitis atopik belum bisa disembuhkan dan cenderung mudah kambuh. Obat dermatitis atopik yang ada saat ini hanya untuk mengatasi gejala yang muncul. 1. Kortikosteroid Obat dermatitis atopik lini pertama adalah kortikosteroid atau yang juga dikenal dengan sebutan steroid. Obat dermatitis di apotek ini dapat meredakan gatal, mengurangi peradangan, dan membantu mengatasi kulit kering. Pada kasus ringan, steroid topikal oles menjadi pilihan utama. Salep untuk dermatitis atopik mengandung steroid bisa digunakan pada anak-anak dan orang dewasa. Salep ini hanya dioleskan pada area kulit yang terkena eksim sesuai anjuran dokter. Steroid ringan seperti hidrokortison biasanya paling sering digunakan dan mudah didapatkan di apotek. American Academy of Dermatology AAD merekomendasikan untuk merawat area yang terkena eksim dua kali sehari dengan salep kasus eksim yang lebih berat, dokter biasanya akan meresepkan obat kortikosteroid oral. Tidak seperti topikal, steroid oral bersifat sistemik, artinya obat bekerja di seluruh tubuh dan bukan hanya area yang steroid oral harus dengan pengawasan dokter. Jika digunakan tidak sesuai anjuran dokter, maka eksim dapat kambuh dan gejalanya akan lebih buruk dari Calcineurin InhibitorsCalcineurin inhibitors adalah obat dermatitis atopik yang tidak mengandung steroid. Namun, obat ini efektif mengatasi ruam dan gatal-gatal yang disebabkan dua macam obat calcineurin di apotek, yaitu pimecrolimus dan tacrolimus. Keduanya obat dermatitis atopik dalam bentuk salep dan digunakan untuk mengatasi dermatitis atopik sedang-berat. Obat ini bisa digunakan sebagai salep untuk dermatitis atopik dewasa dan anak usia 2-15 digunakan untuk dermatitis atopik ringan-sedang dan bisa digunakan untuk anak-anak 2 tahun ke atas sampai untuk dermatitis atopik tersebut dapat digunakan di semua area kulit yang memiliki eksim, termasuk wajah, kelopak mata, alat kelamin, atau lipatan kulit. Salep ini juga bisa digunakan dalam jangka panjang untuk mengontrol gejala dan hati-hati dalam menggunakan obat dermatitis atopik tersebut. Karena, pada tahun 2006, ada peringatan mengenai penggunaan jangka panjang dan kemungkinan risiko limfoma. Meski begitu, sampai saat ini hubungan sebab-akibat antara penggunaan calcineurin pada eksim dengan kanker belum AntihistaminAntihistamin adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati gejala alergi. Obat ini tersedia dalam bentuk oral maupun topikal. Namun, antihistamin oral lebih sering digunakan sebagai pengobatan dermatitis atopik antihistamin seperti diphenhydramine dinilai dapat membantu mengelola siklus gatal-garuk. Efek sedatif ringan dari obat tersebut juga dapat membantu jika rasa gatal membuat kamu terjaga di malam AntibiotikSebagian besar pasien dermatitis atopik juga memiliki infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus. Pada pasien dengan infeksi bakteri, antibiotik akan dapat meresepkan salep untuk dermatitis atopik mengandung antibiotik jika dinilai infeksinya ringan. Beberapa obat dermatitis atopik di apotek pun ada yang sudah menggabungkan salep steroid dengan antibiotik. Jika infeksi bakteri dinilai cukup berat, maka dokter akan meresepkan antibiotik oral untuk penggunaan waktu yang PDE4 InhibitorsPhosphodiesterase 4 PDE4 adalah enzim yang bekerja di dalam sel sistem kekebalan tubuh guna memproduksi berbagai sitokin inflamasi. Sitokin adalah protein yang diproduksi sistem imun dan berkontribusi pada respons imun sitokin dipicu secara keliru di dalam tubuh, peradangan yang dihasilkan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit tertentu, termasuk dermatitis atopik. Karena itu, dibentuklah obat untuk memblokir PDE4 agar menghambat pembentukan sitokin yang terlibat dalam peradangan dermatitis ini, ada satu inhibitor PDE4 topikal yang disetujui FDA Food and Drug Administration untuk dermatitis atopik, yaitu crisaborole. Salep untuk dermatitis atopik ini tersedia untuk dewasa dan anak-anak dengan dermatitis atopik ringan-sedang usia 3 bulan ke penelitian tahap awal tahun 2016, salep crisaborole 2 persen dapat memperbaiki tanda-tanda klinis dermatitis atopik, seperti kemerahan, gatal, ruam, hingga penebalan kulit akibat garukan JAK Inhibitors JAK Janus Kinase inhibitors adalah obat dermatitis atopik terbaru. Obat ini bekerja dengan menghambat jalur spesifik yang membuat sel imun menghasilkan protein adalah obat topikal JAK inhibitors yang disetujui untuk pengobatan jangka pendek pada pasien dermatitis atopik ringan-sedang yang non-immunocompromised pasien tanpa sistem kekebalan lemah. Obat itu digunakan pada pasien dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas yang penyakitnya tidak cukup dikendalikan dengan terapi resep topikal atau ketika terapi tersebut tidak Terapi SuntikanSelain obat oles dan obat minum, pengobatan dermatitis atopik juga bisa dengan suntikan. Dupilumab adalah terapi suntikan yang disetujui FDA untuk penderita eksim parah yang tidak merespons resep topikal ataupun tidak dapat menggunakan resep dermatitis atopik tersebut dinilai cukup efektif memerangi respons imun yang menyebabkan FototerapiFototerapi juga merupakan pengobatan dermatitis atopik yang digunakan untuk pasien yang memiliki eksim di seluruh tubuh ataupun tidak membaik dengan pengobatan topikal. Fototerapi menggunakan sinar UV yang dipancarkan pada kulit untuk membantu mengurangi peradangan kulit dan mengurangi gejala eksim. Terapi ini cukup aman untuk anak-anak dan orang dewasa dengan eksim serius, tetapi tetap bisa menimbulkan efek samping seperti terbakar atau perubahan warna berbagai pilihan pengobatan dermatitis atopik yang ada saat ini. Tiap-tiap pasien dengan dermatitis atopik bisa mendapatkan pengobatan berbeda sesuai kondisi ke dokter mengenai keluhan eksim kamu dan dapatkan penanganan tepat. Pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dokter kulit dan tebus obat.FR/JKTkesehatan kulit
salep pemutih wajah di apotik